Media Relations dan kerja
publisitas yang canggih menjadi tulang punggung bagi praktik public relations.
Dalam banyak hal, membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan media,
tetap menjadi ciri khas praktik public relations. Menjadikan berita tentang
organisasi anda diterbitkan atau disiarkan media massa telah menjadi cara
tradisional untuk memperoleh dukungan publik bagi pelaku bisnis, organisasi
nirlaba, dan badan pemerintahan sejak lama. Akan tetapi, panduan media (media
mix ) ini mengalami perubahan. Media baru hanya menjadi fraksi dari
panduan media. Pengenalan media sosial telah membuka peluang terjadinya
interaksi langsung antara sebuah organisasi dengan beragam kelompok stakeholdernya.
Media memberikan metode yang relatif ekonomis dan efektif untuk berkomunikasi
dengan publik yang luas menyebar. Dalam hal ini, media berfungsi menjadi
penjaga gerbang atau penyaring tempat praktisi public relations menjangkau
publik umum dan kelompok lainnya yang dukungannya dibutuhkan. Ketika media
memublikasikan informasi yang disuplai organisasi dalam kolom berita atau
siaran berita, informasi tersebut kelihatannya membawasense of legitimacy di
mana organisasi tidak mungkin memperoleh bayaran dari iklan yang dibayar.
Status ini memberi berita dan informasi dari organisasi dengan apa yang disebutpengesahan
pihak ketiga (third-party endorsement).
Sumber : Public Relations Profesi dan Praktik. Dan Lattimore, Otis Baskin,
Suzette T.Heiman, Elizabeth L.Toth. Hal. 200
Tidak ada komentar:
Posting Komentar