SPESIFIKASI
BIDANG HUMAS PERBEDAAN HUMAS, IKLAN, DAN PEMASARAN
1.
HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations
adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan
untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan
masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam
menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan
kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana
yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun
masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi
manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai
program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,
mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Tujuan Public Relation :
Tujuan utama dari public relation adalah
mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan
opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.
Praktek Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk
menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekwensi-konsekwensi, menasehati
para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program-program yang berencana
mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani baik kepentingan organisasi maupun
kepentingan umum.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik satu defenisi pengertian
Public Relations yaitu sistem
manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang menekankan pada suatu
hubungan baik secara internal (antar anggota dalam perusahaan atau organisasi)
maupun eksternal (dengan pihak luar perusahaan atau organisasi, misalnya
masyarakat). Tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan adalah
menciptakan saling pengertian dan tujuan bersama antara perusahaan dan public
(masyarakat) guna nama baik suatu perusahaan atau organisasi di mata
masyarakat. Biasanya posisi PR dipegang oleh seorang Public Relations Manager
yang bertugas merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan
berbagai pihak, baik masyarakat maupun dengan pihak media. Seorang PR Manager
juga bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak
tersebut guna mempertahankan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.
Fungsi Public Relation
Menurut Maria, “public relation merupakan satu
bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi
identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan
benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran
tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat
penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai
secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai
efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih
berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan,
dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik
dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik
benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan
peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif,
serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi
public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya
komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang
muncul, atau meminimalkan munculnya masalah
2.
IKLAN
Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang
bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi
pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan,
makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang
berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada
upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk
yang ditawarkan.
Pengertian antara iklan dan periklanan
mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan
pesan yang ditujukan kepada khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung
kepada produk atau merupakan hasil dari periklanan, sedangkan periklanan
merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan,
dan pengawasan penyampaian iklan.
Tujuan Periklanan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan
adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan
tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa
tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan
efektif dan efisien. Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan
koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat
evaluasi. Selain itu tujuan
juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara
keputusan strategis dan taktis.
Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan
produknya adalah dalam
rangka :
1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam
benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand
equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang
tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen
mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari
sebuah produk dibanding produk lain.
3. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta
emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu
merek.
4. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat
dibentuk melalui kampanye periklanan.. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek.
Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu
diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan.
5. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang
diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
6. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi
yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu
merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan
oleh elemen pemasaran lainnya.
Dari sekian banyak tujuan perusahaan dalam periklanan seperti yang telah
disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja yang harus dipilih. Tujuan tersebut
harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan terhadap
kampanye produknya, semakin efektif dan efisien tujuan maka kemungkinan
kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka.
Tujuan periklanan umumnya mengandung misi
komunikasi. Perikalanan adalah komunikasi massa dan harus dibayar untuk
menciptakan kesadaran (awareness), menanamkan informasi, mengembangkan sikap,
atau adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.
3.
PEMASARAN
Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari
aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen
serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan
konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan
adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara
sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku
pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai
atau disukai.
Pemasaran merupakan salah satu fungsi bisnis yang
mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, menetukan
pasar sasaran promosi produk yang paling baik untuk dilayani, serta menentukan
produk atau jasa serta program-program yang sesuai guna melayani pasar. Secara
sederhana, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan sistem pengaturan di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang menguntungkan satu sama lain.
Tujuan pemasaran adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa (apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana cara pemenuhan
kebutuhan tersebut) serta mempengaruhi masyarakat sehingga produk atau jasa
yang diproduksi sebuah perusahaan dapat terjual dan menguntungkan pihak
perusahaan juga masyarakat. Konkritnya, pemasaran berupaya mempengaruhi
masyarakat untuk membeli suatu produk. Dalam pemasaran terjadi proses pemasaran
yang terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran,
merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Fungsi-Fungsi Pemasaran :
1.
Fungsi
Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat
membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun
pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk
dijual kembali.
2.
Fungsi
Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk
dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari
produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air,
darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar
tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3.
Fungsi
Perantara
Untuk menyampaikan produk dari
tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran
yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas
fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian
informasi serta standarisasi / penggolongan produk.
►
Perbedaan Humas/PR Dengan Pemasaran
Sangat sulit menarik benang merah perbedaan antara PR dan Pemasaran, bahkan
terkesan tidak jelas. Kedua bidang ini saling mempengaruhi dan sangat penting
dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi. PR dan Pemasaran menentukan
sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Sebagian Manager tidak begitu memahami
hakekat fungsi dan tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan. Fungsi PR
dipandang hanya merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya
menjalankan fungsi publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR
bukan hanya sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi
dalam pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan
demi hasil yang dicapai secara maksimal.
Dengan pemahaman yang demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara
PR dan Pemasaran. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah
pemasaran dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah
penunjang keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut.
Contoh:
Produk Kentucky
Fried Chiken atau yang lebih dikenal dengan akronim KFC telah dikenal
secara luas oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat yang tidak mengetahui KFC
meskipun mereka belum pernah menikmati ayam gorengnya yang renyah dan gurih.
KFC bukanlah produk asli Indonesia, melainkan produk makanan cepat saji yang
berasal dari salah satu negara bagian di Amerika, Kentucky. Kita percaya bahwa
produk KFC itu enak walaupun baru mengenalnya. Hal ini terjadi karena sistem
manajemen perusahaan KFC yang baik. Mereka menggunakan jasa PR dengan sangat
maksimal dalam hal pencitraan kepada masyarakat. Selanjutnya, PR melakukan
fungsi publikasi yang menjadi sub-bagian dari fungsi marketing guna mempromosikan produk kepada masyarakat. PR
memasang iklan di berbagai media massa; cetak maupun elektronik, yang
kesemuanya itu dapat diakses/dilihat oleh masyarakat. Iklan atau promosi yang
dilakukan oleh manajemen KFC berupaya mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan
membeli produk KFC. “Jagonya Ayam” merupakan slogan KFC yang mampu mempengaruhi
publik. Hasil yang diperoleh KFC dapat kita lihat pada kenyataannya saat ini.
Produk KFC dikonsumsi dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk ayam goreng
yang gurih, renyah, dan enak melebihi ayam goreng yang dimasak di rumah
sendiri, meskipun belum ada jaminan bahwa produk KFC tersebut halal.
Dari contoh singkat di atas, dapat dilihat
bahwa PR dan Pemasaran saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kedua posisi ini
tidak dapat dipisahkan mengingat hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan
karena Public Relations mampu melakukan fungsi marketing (pemasaran) yang lebih
efektif.