John Dewey, dalam bukunya The Public and Its Problemstahun
1972, mendefinisikan public sebagai sekelompok orang yang dicirikan sebagai
berikut.
- Menghadapi
situasi tidak menentu yang hampir sama.
- Mengenali
apa yang tidak menentu dalam situasi tersebut.
- Mengorganisasi
untuk melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan demikian, publik adalah sekelompok orang yang memiliki masalah
yang sama dan tujuan yang sama dan mengenali kesamaan kepentingan
mereka. Pada sisa buku ini, kita akan mendiskusikan metode spesifik dalam
mengukur opini publik dan menggunakannya secara efektif dalam kerja public
relations. James Grunig megusulkan dan meguji tiga kategori untuk
mengindentifikasi publik berdasarkan defenisi Dewey.
- Publik
Laten—-Sebuah kelompok menghadapi situasi yang tidak
menentu, tetapi tidak mengetahui hal tersebut sebagai sebuah masalah.
- Publik
Sadar-— Kelompok yang mengenali masalahnya, yaitu
tentang apa yang hilang dalam sebuah situasi dan menyadarinya.
- Publik
Aktif-—- Kelompok yang berusaha untuk mendiskusikan dan
melakukan sesuatu tentang masalah tersebut.
Kategori seperti diatas mengelompokkan orang bersama-sama dengan orang yang
memiliki sikap yang sama. Hal ini memungkinkan praktisi public relations untuk
berkomunikasi dengan setiap kelompok mengenai kebutuhan dan keprihatinannya
daripada berusaha berkomunikasi dengan publik “rata-rata” yang tidak
nyata. Meneliti opini publik dalam kategori yang sesuai bisa membantu
melancarkan proses public relations. Sebagai contoh, tidak mustahil bagi
seorang praktisi untuk mengklasifikasi audiensi utama untuk kampanye public
relations dalam salah satu kategori di atas dan mengembangkan pesan spesifik
kepada mereka. Dalam kasus Cedar Spring, para dokter adalah publik yang aktif.
Namun, jika pihak manajemen tidak memperhatikan pendapat dari publik laten,
yaitu para pasien, maka kesalahan dengan biaya tinggi tentu telah akan terjadi.
Sumber : Public Relations Profesi dan Praktik oleh Dan Lattimore, Otis
Baskin, Suzette T. Heiman, Elizabeth L.Toth. hal. 117-118
Tidak ada komentar:
Posting Komentar