Public Relations Profesi dan Praktik (edisi 3)
Dan Lattimore, Otis Baskin Suzette T. Heiman, Elizabeth L. Toth
Penerbit : Selemba Humanika
PUBLIC RELATIONS PROFESI DAN PRAKTIK
Pokok-pokok Perencanaan Public Relation
Perencanaan umumnya
dikelompokkan ke dalam dua kategori besar; rencana strategis dan rencana
taktis. Rencana strategis adalah rencana jangka panjang,
biasanya dibuat oleh manajemen level atas. Perencanaan ini memuat keputusan
terkait dengan tujuan utama organisasi dan kebijakan dalam mengimplementasikannya.
Pengamatan lingkungan ( Bab 5 ) telah menjadi alat primer untuk
mengidentifikasi dan memprioritaskan isu-isu strategis yang dijadikan rujukan
dalam membuat perencanaan sebuah organisasi.
Rencana taktis mengembangkan keputusan
spesifik tentang apa yang akan dilakukan pada setiap level organisasi dalam
rangka melaksanakan rencana strategis. Para perencana strategis biasanya
berurusan dengan peristiwa pada masa datang sehingga harus bergantung pada data
yang tidak pasti. Penggunaan teknik peramalan dalam memprediksi apa pengaruh
perubahan ekonomi dan teknis pada organisasi dalam lima tahun mendatang adalah
satu contoh dari rencana strategis. Sebaliknya, perencana taktis lebih
perhatian dengan kejadian pada operasi harian sebuah organisasi.
Perencanaan public relations
mencakup kedua jenis perencanaan ini, taktis dan strategis. Keputusan
terkait masa depan organisasi sering menjadi pertimbangan public relations.
Namun, staf public relations harus bekerja mengembangkan rencana taktis dalam rangka
melaksanakan dan mendukung rencana strategis.
Dalam memulai proses rencana
strategis, Anda perlu melihat pada masa depan atau memprediksi masa depan.
Perencanaan selalu terkait dengan masa depan. Memprediksi halangan yang mungkin
akan terjadi pada masa datang adalah pekerjaan yang jauh lebih sulit dari
sekedar mengevaluasi situasi yang ada, namun prediksi tersebut diperlukan untuk
menentukan dampak dari keadaan masa depan terhadap program yang direncanakan.
Tujuan dari melihat masa depan ini adalah untuk lebih memahami lingkungan
tempat publik Anda akan membentuk opini mereka. Usaha seperti itu dirancang
untuk membantu mengidentifikasi dan mengategorikan kelompok stakeholder sehingga sikap, opini, perilaku mereka
dapat dinilai dan diprediksikan secara akurat. Selain itu, usaha ini dapat
membantu mengidentifikasi audiensi target, memahami gaya hidup mereka, dan
mengidentifikasi daya tarik yang mungkin berhasil diterapkan. Sebagian teknik
yang biasa digunakan untuk analisis seperti itu dibahas pada bab berikutnya.
Teknik tersebut berkisar dari yang kompleks dan kuantitatif sampai yang
bersifat intuitif, namun masing-masing memiliki potensi untuk berkontribusi
pada perkembangan rencana yang berhasil.
Survei opini publik meramal reaksi publik terhadap
inisiatif atau tindakan yang dilakukan oleh para politisi, pejabat pemerintah,
dan manajer. Sebagai contoh, presiden sering menggunakan survei opini publik
dalam menentukan apakah akan mendukung usulan legislatif, menominasikan sebuah
posisi dalam kabinet, atau mengambil tindakan militer; Presiden George W.Bush
sangat memperhatikan survei opini publik dalam mengambil kebijakan War on Terorism. Prediksi
juga perlu dibuat terkait pengaruh dari aktivitas public relations yang
direncanakan terhadap berbagai publik dan program yang direncanakan. Penilaian
ini sering dibuat dengan alat kualitatif daripada kuantitatif. Dalam penilaian
ini, sering dilibatkan para juri opini eksekutif, gabungan penjual, dan
ekspektasi konsumen.
Brainstorming adalah teknik diskusi
kelompok yang digunakan untuk memperoleh sejumlah alternatif ide kreatif atau
ide baru. Teknik ini kadang digunakan oleh agensi periklanan, perusahaan public
relations, dan yang lainnya untuk mengembangkan tema yang sesuai bagi kampanye
public relations. Aturan dasar dari brainstorming adalah bahwa tak seorang pun
yang diperbolehkan untuk menyelipkan timbal-balik negatif atau kritik ke
dalam suasana diskusi. Ketika kelompok ini menghasilkan ide, semuanya dicatat
terlebih dahulu untuk kemudian dikritik. Tak satupun pernyataan atau pendapat
yang dianggap terlalu absurd atau terlalu sederhana karena semua pendapat dapat
berkontribusi dalam memperoleh ide kreatif.Btrainstorming dapat menjadi efektif dengan
kelompok yang berfungsi dengan baik dalam suasana bebas.
Konstruksi skenario telah digunakan oleh para think tank, seperti Rand Corporation, dalam
membuat peramalan jangka panjang. sebuah deskripsi peristiwa masa depan yang
logis dan hipotetis (skenario) dikontruksi untuk mengeksplorasi dinamika dari
berbagai alternatif. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan motor besar ingin
memilih salah satu dari beberapa pabriknya, sebuah skenario dapat dikontruksi
untuk setiap kasus dalam rangka melihat kemungkinan dampak penutupan pada
lingkungan, ekonomi masa depan komunitas, ketersediaan pekerjaan pengganti,
serta dampak positif dan negatif lainnya.
Dengan pendekatan ini atau cara
yang lain dalam menguji sebuah masalah dalam kaitannya dengan masa depan
organisasi Anda, proses perencanaan dengan berbagai elemennya dapat
dimulai. Kombinasi rencana strategis dan rencana taktis menghasilkan
rencana berkelanjutan (standing
plans) maupun rencana sekali pakai (single use-plans).
Keberadaan PR dalam suatu
organisasi terutama difungsikan untuk menunjang fungsi-fungsi manajemen
perusahaan untuk mencapai tujuan bersama. Adanya berbagai kemajuan telah
mengakibatkan terjadinya pembaruan dalam masyarakat. Cara hidup masyarakat yang
semakin modern dan semakin terspesialisasi dalam bidang-bidang tertentu,
semakin mempengaruhi fungsi tersebut. Kondisi di atas jelas memerlukan keahlian
khusus dibidang PR. Praktisi PR dituntut kemempuannya untuk mengkoordinasikan
atau mengelola pemanfaatan sumber daya organisasi untuk penyelenggaraan
komunikasi 2 arah antara organisasi dan publiknya. Kaitan antara PR dengan
konsep manajemen menghasilkan pemahaman akan pentingnya public
relations, seperti dinyatakan oleh Mc Elreath:
“Manajemen PR berarti melakukan
penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi dapat
berupa penerbitan brosur perusahaan, pertemuan-pertemuan kelompok kecil sampai
pada kegiatan yang sangat kompleks seperti konferensi pers dengan menggunakan
satelit”.
Dari pernyataan tersebut
manajemen public relations dipahami sebagai bentuk
pengelolaan public relations dengan menerapkan fungsi-fungsi
manajemen yaitu dengan menjalankan penelitian, perencanaan dan evaluasi
terhadap program yang dijalankan.
Aktifitas Public Relations. Keterangannya sebagai berikut:
1. Perencanaan dan pemrograman
Perencanaan dan pemograman
merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang diperoleh
berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana
tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan Public Relations merupakan
suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan
yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam perencanaan program antara lain: sifat, waktu dan
lingkungan. Perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun di
luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan tersebut. Setiap program biasanya diisi
dengan berbagai kegiatan. Kegiatan sebagai bagian dari program merupakan
langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
2. Pelaksanaan program
Pelaksanaan program merupakan
tahap dimana rencana program yang telah ditetapkan dilaksanakan atau
diimplementasikan ke dalam suatu bentuk program aksi sebagai langkah nyata
pemecahan masalah PR yang dihadapi. Pelaksanaan Program ini dapat berupa
program tindakan maupun program komunikasi yang kesemuanya merupakan cara atau
proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi
Merupakan suatu tahapan yang
dilaksanakan untuk menentukan atau memperlihatkan nilai suatu program termasuk
pengelolaan maupun hasil atau dampak pelaksanaannya. Melalui evaluasi, PR akan
mengetahui faktor-faktor yang menjadi kegagalan ataupun keberhasilan suatu
program, sehingga dapat ditentukan langkah-langkah selanjutnya yang seharusnya
dilakukan. Pada dasarnya tujuan sentral PR adalah untuk menunjang manajemen
yang berupaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Meskipun tujuan setiap
organisasi berbeda tergantung dari sifat organisasi tersebut, tetapi dalam
kegiatan humas terdapat kesamaan yakni membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan publik dalam membentuk citra positif. Hubungan yang baik atau
harmonis dalam PR mengandung arti luas, yakni sikap yang menyenangkan (favorable),
itikad baik (goodwill), toleransi (tolerance), saling pengertian
(mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence),
saling menghargai (mutual appreciation), dan citra baik (good image).
Penampilan dan sikap seorang PR dalam mencapai tujuan organisasi dengan cara
menciptakan kesan yang baik akhirnya dapat melekat dan mempengaruhi citra dari
perusahaan yang diwakilinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar