Ruang Lingkup Manajemen Krisis
Fungsi dasar manajemen meliputi planning, organizing, staffing, leading,
dan controlling. (Putra, 1999 : 12)
· Planning atau perencanaan meliputi penentuan tujuan
dan tindakan, pengembangan aturan, prosedur, pengembangan rencana dan melakukan
prediksi.
·
Organizing meliputi pemberian tugas kepada bawahan,
membuat bagian-bagian, membuat jaringan perintah dan koordinasi kegiatan
bawahan.
· Staffing meliputi peekrutan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi, kualifikasi karyawan, pelatihan dan pengembangna
karyawan.
· Leading meliputi
segala hal yang perlu dilakukan agar target pekerjaan dapat tercapai seperti
supporting dan motivating.
·
Controling merupakan penentu standar kemudian
membandingkan. Manajemen krisis merupakan serangkaian kegiatan penangan krisis,
dimulai dari persiapan dengan menitik beratkan pada perencanaan dan penanganan
dimasa krisis, sampai dengan pasca krisis. Manajemen krisis mensyaratkan adanya
perencanaan, dimaksudkan agar ketika krisis terjadi organisasi bisa menerapkan
dan mengembangkan perencanaan sesuai dengan situasi dan kondisi, dan diharapkan
dampak negative yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Menurut Rosadi ruslan terdapat tiga aspek dalam manajemen krisis : (Rosadi
Ruslan, 1999 : 102)
·
Aspek mekanisme manajemen krisis
dalam penanganan humas
·
yaitu mulai dari perencanaan,
penyelidikan (fact finding), dan pengidentifikasian atau pengenalan terhadap
gejala-gejala timbulnya suatu krisis. Kemudian diikuti dengan persiapan matang
dan penyusunan organisasi melalui posko yang dibentuk untuk mengambil tindakan
tertentu, baik program jangka pendek maupun jangka panjang
·
Aspek dinamika, yaitu manajemen
krisis dalam humas tersebut melakukan koordianasi dalam pengendalian atau
mencegah agar dampak negative dari peristiwa krisis tersebut tidak meluas.
Disamping itu manajemen melakukan komunikasi eektif, serta membuka atau
mengendalikan saluran informasi bekerja sama dengan pihak pres dan berupaya
memperbaiki kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan oleh krisis tersebut.
·
Aspek menjaga hubungan
(relationship aspect) yang baik dengan berbagai kalangan atau public internal
dan public eksternal :
1.
Tetap memantau atas memperhatikan
berita-berita yang muncul diberbagai media massa, opini atau pendapat
masyarakat.
2.
Menjaga keharmonisan, suasana,
kondisi, situasi yang selalu tetap tenang dan positif.
3.
Berupaya tetap mempertahankan
citra dan kepercayaan public terhadap lembaga atau perusahaan.
4.
Selalu menyampaikan laporan
(progress report) terbaru atau informasi perkembangan mengenai krisis tersebut,
memberikan sumbang saran, ide dan gagasan dalam mengatasi atau pengendalian
suatu krisis yang sedang terjadi kepada pimpinan perusahaan atau ketua tim
pengendalian krisis.
5.
Mengevaluasi semua aktifitas atau
program kerja, pengendalian krisis tersebut baik secara kualitas maupun kuantitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar